Translate

Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan

23 Juni 2013

Malam "Nisfu Sya'ban"

Nisfu artinya pertengahan, maka malam Nisfu Sya'ban artinya malam pertengahan bulan Sya'ban. Kalau dirujuk kepada kalender Hijriyah, maka malam itu jatuh pada tanggal 14 Sya'ban karena pergantian tanggal sesuai penanggalan Hilaliyah atau yang meggunakan patokan rembulan adalah saat matahari terbenam atau malam tiba.
Seputar malam Nisfu (pertengahan) Sya'ban ada beberapa permasalahan yang patut diketahui: Pertama adalah tentang keutamaan malam ini, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya hadis-hadist tersebut adalah sbb:
1. Dari Muaz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda:”Ketika datang malam nisfu Sya’ban, Allah memperhatikan semua hambaNya, lalu Allah memberikan ampunan kepada orang-orang beriman kecuali mereka menyekutukan Allah dan bermusuhan”. Hadist riwayaThabrani dan Ibnu Hibban dalam kitan sahihnya. Beberapa riwayat Hadist ini banyak disahihkan para ulama.
وعن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال يطلع الله إلى جميع خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن. رواه الطبراني وابن حبان في صحيحه
2. Dari A'isyah ra: "Suatu malam Rasulullah saw salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.
3. Hadist Ali ra, Rasulullah saw bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Sebagian Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai keuatamaan dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Ulama Tabiin Atha’ bin Yassar berkata: Tidak ada malam yang lebih utama setelah malam Lailatul Qadar kecuali malam Nisfu Sya’ban. Pada malam itu Allah swt turun ke langit dunia lalu menebarkan ampunan kecuali kepada orang menyekutukan Allah dan bermusuhan”.
Imam Syafii diriwayatkan berkata:”Sampai kepadaku bahwa do’a dikabulkan pada lima malam, yaitu malam Jum’at, malam dua hari raya, awal Rajab dan malam nusfu Sya’ban”.
Ibnu Taymiyah diriwayatkan berkata: “Malam nisfu Sya’ban di dalamnya terdsapat keutamaan, orang-orang salaf ada yang menghidupkannya dengan ibadah, tetapi kumpul-kumpul untuk menghidupkannya merupakan bid’ah”.
Kedua: bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang dilakukan Rasulullah saw, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Puasa pada tiga hari di pertengahan bulan selalu disunnahkan. Begitu juga pada malam ini hendaknya menjauhkan diri dari maksiat dan tindakan-tindakan yang tidak ada manfaatnya, seperti hura-hura dan pesta.
Meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah saw tidak pernah melakukannya. Apa yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Sya'ban atau disebut juga sholat Raghaib sebanyak 100 rakaat, ini tidak ada landasannya dan termasuk bid'ah. Imam Nawawi dalam kitab Majmuk mencela amalam ini.
Demikian juga tidak ada do'a khusus untuk malam nisfu Sya'ban, namun cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang pernah dilakukan Rasulullah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal salih lainnya.
Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.
Ketiga: Hadist tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban meskipun sebagian dihukumi sahih oleh para ulama, namun masih banyak yang menjadi pertentangan (khilafiyah) para ulama, terutama masalah sahih dan dlaifnya. Ini yang terkadang menyebabkan diantara kita saling mencela. Perbuatan itu tentu tidak ada manfaatnya sama sekali dan sangat merugikan umat Islam sendiri. Maka sebaiknya mari saling menghargai dan menghormati. Mereka yang meyakini kesahihan hadist Nisfu Sya’ban silahkan mengamalkan dengan menghidupkan malam tersebut dengan berbagai ibadah yang diajarkan Rasulullah saw.
(http://www.tasikmakalah.blogspot.com)

Read more »

27 Desember 2012

Bursa Calon Ketua Tanfidziyah NU Kota Tasikmalaya


Sekretaris Panitia Konferensi Cabang III Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tasikmalaya, Drs. Tedih Sukmadin, mengatakan sebanyak 8 kandidat calon Ketua Tanfidziyah NU Kota Tasikmalaya telah siap mencalonkan diri dalam perhetalan musyawarah tertinggi tingkat Cabang NU Kota Tasikmalaya. Para kandidat terdiri dari unsur pimpinan pondok pesantren, akademisi dan birokrat.
Dari 8 kandidat tersebut, ungkap Tedih, antara lain Ketua PCNU saat ini Drs. H. Iman Suparman, M.Pd; pimpinan ponpes Bustanul Ulum Tamansari KH. Didi Hudaya; pimpinan ponpes Riyadul Muta’alimin Cilendek KH. Ate Musodiq; pimpinan ponpes Alikhwan Condong Prof. Dr. KH. Muchsin Ansyadeli; mantan Kemenag Kota Bandung Drs. H. Cecep Alamsyah; Kasi Pekapontren Kemenag Kota Tasikmalaya H. Suryana, M.Si; Kepala MAN Cipasung Drs. KH. Badruzzaman, M.Pd; dan dosen STAINU Drs. H. Aceng Mubarok. Bahkan, informasi yang diterima, Ketua KPU Kota Tasikmalaya, Drs. Cholis Muchlis, M.Pd pun kabarnya akan turut mencalonkan, termasuk beberapa aktifis muda NU seperti Abdul Muis.
Tedih mengungkapkan, mekanisme pencalonan muncul di tahap pencalonan dengan dukungan minimal 30 persen peserta. Mereka harus mendapat dukungan minimal sebanyak 3 MWC. “Namun, mekanisme ini belum final karena harus mendapat persetujuan Syuriah”, terangnya di Kantor PCNU, Jalan Dr. Soekardjo 47, Rabu (26/12).
Adapun untuk peserta, lanjut Tedih, akan diikuti 10 MWC dengan jumlah utusan sebanyak 5 orang. “Jumlah suara ada 11 untuk memilih Ketua Tanfidz. Tetapi, untuk menentukan Syuriah dan Muh­tasyar diputuskan lewat formatur dan sifatanya pun rahasia,” jelasnya.
Pelaksanaan konfercab sendiri, ucap Tedih akan digelar pada hari Sabtu (5/12) di kompleks MTS NU Jalan Argasari, Sukalaya.

Read more »

25 Desember 2012

Geliat Islam di Negeri Ginseng Korea Selatan


Ditandai dengan berdirinya sejumlah masjid, masyarakat Korea Selatan (Korsel) menyambut kehadiran agama Islam secara baik. “Islam sebagai pembawa rahmat lil alamin atau kedamaian telah diterima dengan baik di Korsel,” kata Dr. Abdul Wahab Zahid Haq, mufti Korsel yang berasal dari Turki kepada pers disela mengikuti konferensi internasional tentang wakaf di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kehadiran masjid pun di negeri itu tak dipermasalahkan karena banyak memberi manfaat bagi warga setempat, terutama para mualaf dan warga lainnya yang ingin lebih banyak tahu tentang Islam
Islam di Korsel merupakan agama yang baru masuk. Agama tersebut masuk sekitar 1955 yang diawali masuknya tiga orang tentara Turki ke negeri tersebut.
Jumlah Muslim Korsel sekitar 30 – 40 ribu jiwa. Jika ditambah dengan warga asing di luar Korsel bisa mencapai 150 ribu orang. Banyak warga asing di negeri itu sebagai penganut agama Islam, utamanya dari pekerja Indonesia.
Abdul Wahab mengaku mengenal Indonesia dengan pemeluk Islamnya yang terbesar dari berbagai literatur ketika masih duduk di sekolah menengah pertama. “Semoga saja Islam di Indonesia makin besar,” ia berharap.
Terkait dengan tugasnya sebagai mufti di Korsel, ia mengatakan, sebagai tamu di negeri itu semua tugas dilakukan dengan keramahan. Pendekatan bernuansa kekerasan tentu saja sangat dijauhkan, terlebih kadang suasana di luar Korsel berkembang isu “miring” tentang Islam.
Secara pribadi, Abdul Wahab tak merasa sedih melaksanakan seluruh tugas dakwah di negeri gingseng itu. “Namun kesedihan itu terasa mendekat ketika saya menjelaskan kepada warga sekitar, mereka tidak paham,” ujar Abdul Wahab.
Oleh karena itu, ia secara terus menerus berusaha menjelaskan tentang ketauhidan, tentang keesaan Allah dan kedudukan Rasul Allah secara jelas dan berulang-ulang.
Hasilnya memang menggembirakan ketika ia menjelaskan dapat diterima warga setempat. Peran masjid, yang jumlahnya mencapai 70 buah yang tersebar di berbagai kota, dioptimalkan sebagai tempat dakwah dan Islamic Center.
Abdul Wahab sendiri datang ke Korsel pada 1982. Kini posisinya semakin dikenal warga Korsel. Banyak warga setempat bertanya tentang Islam kepadanya dan ia menjelaskan dengan gamblang. Penjelasan yang disampaikan dengan menyejukkan tersebut ternyata memikat warga dan akhirnya memeluk Islam.
Terkait dengan peran fatwa, Abdul Wahab menjelaskan bahwa fatwa sangat penting sebagai pegangan dan panduan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Tatkala ada orang Muslim di negeri itu bertanya atau meminta fatwa kepadanya, ia mengatakan, harus melihat orang bersangkutan, berpegang pada mazhab yang dimiliki.
Jika berpegang pada mazhab Imam Syafi`i, maka tentu disampaikan fatwa dengan pendekatan mazhab yang dianutnya. Demikian pula jika sebagai umat Muslim yang berpegang pada mazhab Hambali atau Hanafi.
Meski fatwanya menggunakan pendekatan mazhab, hal itu bukan berarti harus menyimpang dari sumber hukum Islam yang ada, yaitu Al Quran dan Hadits.
Sumber : Antara

Read more »

21 Desember 2012

GP Ansor Kabupaten Ciamis Deklarasi Pilgub Damai


Gerakan Pemuda (GP) Anssor NU Ciamis dari 36 kecamatan kemarin berkumpul di sekretariat PCNU Kabupaten Ciamis, Kamis (20/12). Mereka menyatakan kesiapannya untuk mengawal Pilgub Jabar berjalan damai.
Deklarasi Damai sekaligus sosialisasi pilgub jabar tersebtu dihadiri oleh Ketua KPUD Ciamis Nanang Herdiana, Anggota KPUD Kikim Tarkim, Ketua GP Ansor Johan Jauhar Anwari serta sejumlah aktivis organisiasi otonom Nahdatul Ulama.
“Setiap pemilihan gubernur sangat berpotensi terjadinya konflik antar pasangan. Terutama menyangkut data pemilih. Biasanya keributan terjadi saat ditemukan pemilih ganda atau tidak tercatat sebagai pemilih di tempat pemungutan suara,” ujarnya.
Selain itu kata Johan, GP Ansor juga berharap setiap tim pemengan Calgub tidak melakukan kampanye hitam (blackcampaign) dengan menghujat atau mencemarkan nama baik lawan politiknya.” Satu tim saja yang memulai blackcampaign, tim sukses lainya akan melakukan hal yang sama. Ini juga rentan konflik dalam Pilgub,” ujarnya.
Semetara itu Anggota KPUD Ciamis Kikim Tarkim, pihaknya sudah melakukan antisipasi konflik pilgub dengan gencar melakukan sosialisasi baik melalui media masa, bekerjasama dengan organisasi masyarakat serta menyebarkan sepanduk sosialisasi Pilgub ke seluruh Desa. “Sosialisasi akan terus dilakukan hingga menjelang hari pencoblosan 24 Februari 2013 mendatang,” ujarnya.

Read more »

10 Desember 2012

Warga NU Tasikmalaya Protes Soal UAS Memuat Tudingan Korupsi Gus Dur


Organisasi pemuda yang berada di bawah Nahdlatul Ulama (NU), Gerakan Pemuda Ansor Kota Tasikmalaya menyatakan sikap protesnya terhadap pemuatan soal Ujian Akhir Semester (UAS) tingkat Madrasah Aliyah se-Jawa Barat yang berisi tudingan korupsi Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. “Kami Keluarga Besar Nahdlatul Ulama keberatan dengan sejarah tersebut dan perlu ada klarifikasi serta disikapi warga Nahdliyin sesuai hukum yang berlaku,” tandas Ketua PC Ansor Kota Tasikmalaya, Atang Setiawan dalam Jumpa Pers di Kantor PCNU, Sabtu (8/12).
Dalam soal UAS mata pelajaran Sejarah yang dilaksanakan Rabu (5/12) itu, Atang menilai pendiskreditan Gus Dur sudah masuk ke ranah pendidikan, seolah ada desain besar, rapi dan masuk pada kurikulum. Menurutnya, soal UAS tersebut telah mengusik warga Nahdliyin karena apa yang dituduhkan tidak terbukti secara hukum. “Apalagi jatuhnya Gus Dur akibat peristiwa politik, bukan hukum,” tegasnya.
Salah satu soal UAS yang ramai diberitakan tersebut terdapat pertanyaan,”Penyebab jatuhnya pemerintahan KH. Abdurrahman Wahid adalah: A. kasus Brunei Gate dan Bulog gate, B. pidatonya selalu bersifat kontroversial, C. dukungannya terhadap keluarga cendana, D. mengeluarkan dekrit Presiden, E. membubarkan DPR”, dengan isian yang dianggap benar oleh panitia poin A.
Senada dengan Atang, Ketua PC IPNU Kota Tasikmalaya, Ofik Taufikul Haq menilai opini yang dimasukan pada satu kurikulum sejarah dan dijadikan ajaran Madrasah Aliyah tidak bisa dibenarkan. Apalagi, bagi Nahdliyin, Almarhum Gus Dur sosok mahkota NU yang kalau dilecehkan akan memancing reaksi dari warga NU. “Kami mendesak Kementerian Agama Provinsi Jabar untuk menarik materi UAS ini. Dan kami pun meminta Ketua Musyawarah Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (MK2MA) untuk dicopot dari jabatannya,” tandas Opik.
Sebagai tindak lanjut dari munculnya soal UAS itu, PC Ansor dan PC IPNU Kota TAsikmalaya akan menggelar aksi unjuk rasa, hari ini Senin (10/12) ke DPRD Kota Tasikmalaya.

Read more »

05 November 2012

Lesbumi NU Tasikmalaya Minta Pelaksanaan STQ Dikaji Ulang

Tasikmalaya - Ketua Lesbumi NU (Lembaga Seni Budaya Muslim Nahdlatul Ulama) Kota Tasikmalaya, Aan Farhan menuntut pelaksanaan STQ (Seleksi Tilawatil Qur’an) tingkat Kota Tasi­malaya dikaji ulang. Pasalnya, STQ kerap diwarnai transfer pemain luar daerah yang jelas akan mengancam potensi daerah itu sendiri. “Kami berani jamin, saling ‘bon’ pemain telah menjadi rahasia umum, dan Pemerintah harus meng­kaji ulang pelaksanaan ini,” kata Aan di Sekretariat Lesbumi, Jalan Dr. Soekardjo No. 47, Jum’at (2/10) sebagaimana dilansir Kabar-Priangan.Com (4/11/2012).
Aan menuturkan, banyak­nya transfer pemain seperti di dunia olahraga sepak bola telah mencederai hakikat STQ. Kesucian Alquran terkesampingkan, serta orientasi official ha­nya mengejar prestise daripada prestasi sebenarnya. “Bagi kami sudah sangat ngeri, demi nama baik Kecamatan, rela jual-beli pemain demi target juara,” tandasnya.
Aan pun menghimbau Panitia untuk selektif dalam menerima peserta dengan adanya keterangan yang bisa dipertanggungjawabkan terkait domisili. “Jangan cukup keterangan domisili atau KTP saja, karena identitas apapun dapat dengan mudah diakali,” terang Aan.
Sementara itu, Koordinator Dewan Hakim STQ, Didi Hudaya tidak menampik kalau adanya peserta yang “dibon” official Kecamatan. Menurutnya, meski hal itu telah menjadi rahasia umum, bukan wewenang dia untuk menyeleksi peserta karena kewenangan Dewan Hakim sebatas penilaian. “Coba ke Kemenag, karena pihak Kemenag yang menerima pendaftaran,” kata Didi.
Di lain pihak, Dewan Pembina STQ Kecamatan Purbaratu yang juga Camat Purbaratu Ade Hendar, membantah kalau ada transfer pemain di kafilah Purbaratu. Meski Purbaratu keluar sebagai Juara Umum, tuturnya, bukan karena pemain luar, tetapi dari potensi asli daerah.
“Kalau warga Purbaratu yang “masantren” di daerah lain seperti Bandung dan Cianjur memang ada. Terus, pihak keluarga meminta pulang untuk menjadi peserta. Tetapi kalau sampai transfer saya pastikan tidak ada,” tegasnya. Dan untuk teknis juga, kata Ade, diserahkan ke jajaran LPTQ Kecamatan.
Begitupun disampaikan Camat Cibeureum, Guswana. Menurutnya, sebelum menjadi peserta, pihak LPTQ Kecamatan telah menyeleksi berbagai persyaratan menyangkut KTP. Dan, ia juga tidak sepakat kalau ada transfer pemain di setiap even STQ.

Read more »

ANTARA News